HAJI

Makna Haji

Kata "haji" berasal dari "hajja-yahijju-hijjun" (kata benda) dan "hajja-yahujju-hajju" (kata sifat). Namun kata ini juga bisa berbentuk "hajja-yahujju-hujjatun", yang memiliki makna lain. Hajja yang menghasilkan kata "hijjun" maupun "hajjun" inilah yang diartikan sebagai ibadah haji, atau perjalanan yang disengaja. Sedangkan hajja yang menghasilkan "hujjatun" bermakna "alasan, tanda atau alamat".
Secara syar'i, haji berarti "melakukan perjalanan dengan disengaja ke tempat-tempat suci dengan amalan-amalan tertentu dengan niat beribadah kepada Allah SWT". Sedangkan definisi lain, sesuai makna kedua dari haji, adalah "melaksanakan rukun Islam yang kelima sebagai alamat penyempurnaan keislaman seorang Muslim".

Hukum dan Kedudukan Haji

Sepakat para ulama dan seluruh ummat bahwa haji merupakan "kewajiban dan fardhu 'ain" atas semua Muslim, pria maupun wanita, yang telah memenuhi persyaratannya, sekali dalam seumur hidup. Sedangkan kedudukan haji dalam Islam adalah Rukun Islam yang kelima.

Syarat-Syarat Kewajiban Haji

1. Islam;
2. Berakal;
3. Baligh;
4. Merdeka;
5. Mampu (istitha'ah);
6. Muhrim (bagi wanita, menurut Imam Ahmad).


Macam-Macam Pelaksanaan Haji

1. Ifrad: Yaitu melakukan niat haji semata (tanpa umrah). Tanpa DAM;
2. Qiran: Melakukan niat haji dan Umrah sekaligus. Dam diharuskan;
3. Tamattu': Berniat umrah pada bulan-bulan haji, lalu pada tgl 8 Dzulhijjah melakukan niat haji. DAM diharuskan, atau berpuasa 3 hari di tanah suci dan 4 hari jika telah kembali ke negara asal.


Rukun-Rukun Haji (jika ditinggalkan, haji menjadi batal)

1. Ihram;
2. Wukuf di Arafah;
3. Thawaf Ifadhah;
4. Sa'i;
5. Tahallul;
6. Berurut (menurut Imam Syafi'i).


Wajib-wajib Haji (jika ditinggalkan, wajib membayar DAM)

1. Berihram dari Miqat;
2. Mengucapkan Talbiyah (minimal sekali);
3. Memakai pakaian khusus (pria: 2 potong kain tak berjahit. Wanita pakaian Muslimah);
4. Berada di Arafah hingga terbenam matahari;
5. Mabit di Muzdalifah (minimal lewat ½ malam);
6. Melempar Jumrah (hari pertama hanya Aqabah. Disusul 2-3 hari melempar seluruh Jumrah)
7. Mabit di Mina (2-3 malam);
8. Tawaf Wada'.


Manasik Haji

KUA Banyuresmi memiliki Tugas Pokok dan Fungsi untuk melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut di bidang urusan haji yaitu membantu para jamaah haji dengan melaksanakan bimbingan manasik haji.




KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR URUSAN AGAMA
KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT
Jl. Hasan Arief No.205 Tlp. 0262442366 Banyuresmi, Garut-44191.




MANASIK HAJI DAN UMROH

( Ringkasan Materi Bimbingan Manasik Haji Dan Umroh )







MANASIK HAJI DAN UMROH
(TATA CARA PELAKSANAAN IBADAH HAJI DAN UMROH)




A.PENGETAHUAN TENTANG HAJI


Haji Adalah Haji merupakan rukun Islam yang ke-5

Hukumnya: wajib (satu kali) dalam seumur hidup bagi setiap muallaf yang mampu

Pengertiannya: mengunjungi Mekkah untuk mengerjakan ibadah thawaf, sa’i, wuquf di Arafah dan ibadah-ibadah lainnya demi memenuhi perintah Allah dan mengharap keridhaan-Nya

Syarat-Syarat Wajib Haji
-Islam
-Baligh
-Berakal
-Merdeka (bukan hamba sahaya)
-Berkesanggupan (Istito’ah)
-Disertai suami atau muhrim (khusus wanita)

Pengertian Berkesanggupan
Hendaklah mukallaf itu sehat badannya.
Hendaklah jalan yang akan dilalui aman, dalam arti terjamin keamanan jiwa dan harta calon haji
Memiliki bekal dan kendaraan. Bekal yang dimiliki cukup untuk dirinya dan juga untuk keluarga yang menjadi tanggungannya

Rukun Dan Wajib Haji
Rukun Haji artinya: sesuatu hal yang bila tidak dilaksanakan maka hajinya tidak sah.
Wajib Haji artinya: sesuatu hal yang bila tidak dilaksanakan maka wajib membayar Dam

Rukun Haji
Ihram
Thawaf Ifadah
Sa’i
Tahallul (menggunting rambut)
Wukuf di Arafah
Tertib (mengerjakan sesuai urutan)
Wajib Haji Memakai Ihram
Mabit (melewati tengah malam) di Muzdalifah
Melontar Jamrah
Mabit (melewati tengah malam) di Mina pada hari-hari Tasyrik
Miqat Miqat Zamani, yaitu waktu sahnya diselenggarakan pekerjaan-pekerjaan Haji.
Miqat Makani, yaitu tempat memulai Ihram bagi orang yang hendak mengerjakan Haji atau Umrah.

Ihram
Ihram ialah meniatkan salah satu dari dua ibadah: haji, umrah tau keduanya sekaligus.

Ihram merupakan rukun, artinya: tidak sah Haji bila tidak melakukan ihram.
Adab Dan Tata Tertib Ihram Bersih, dapat dilaksanakan dengan memotong kuku memendekkan kumis, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, berwudhu (lebih utama mandi) menyisir jenggot dan rambut.
Memakai pakaian ihram,yaitu rida dan izar.
Memakai minyak wangi.
Shalat dua raka’at dengan niat sunat Ihram.

Macam-macam Ihram
•Qiraan, yaitu: merangkap ihram haji dan ‘umrah dari miqat.
•Tamattu, yaitu mengerjakan ‘umrah pada bulan-bulan haji,
Kemudian mengerjakan haji pada tahun ia ‘umrah itu.
•Ifrad, yaitu: bila seseorang hendak menunaikan haji , hanya ihram dengan haji saja dari miqat

Hal-Hal Yang Dibolehkan Bagi Orang Yang Sedang Ihram
•Mandi,buang air dan menukar pakaian ihram.
•Menutupi muka karena debu
•Memakai terompah bagi wanita, memakai sandal yang tidak menutupi mata kaki bagi pria.
•Berbekam, mengeluarkan nanah, mencabut gigi dan memotong urat.
•Menggaruk kepala dan badan (tetapi jangan sampai tercabut bulu atau rambut sehelaipun, karena harus bayar dam)
•Berkaca dan mencium bunga-bungaan.
•Memekai celak.
•Bernaung dibawah payung,tenda,atap dan lain-lain.
•Membunuh lalat, kutu dan semut.
•Membunuh binatang yang lima (gagak,elang,kalajengking,tikus dan anjing galak/gila)
•Memakai sabuk dan jam tangan bagi pria.
•Tidur, makan dan minum makanan/minuman yang halal.
•Memakai perhiasan (anting,kalung) bagi wanita, tetapi disarankan tidak terlalu attractive atau menyolok sehingga mengganggu menarik perhatian orang lain.

Hal-Hal Yang Terlarang Bagi Orang Yang Sedang Ihram
•Berhubungan suami isteri dan pendahuluan-pendahuluannya.
•Melakukan kejahatan atau maksiat.
•Berselisih/bertengkar, berbantah-bantahan atau berkelahi.
•Memakai pakaian berwarna dan atau yang dijahit. laki-laki
•Memakai sepatu yang menutupi mata kaki. laki-laki
•Menutup kepala (sorban,topi dsb). laki-laki
•Memakai cadar muka dan sarung tangan.wanita
•Melangsungkan pernikahan, baik bagi dirinya ataupun bagi orang lain.
•Memotong kuku atau rambut.
•Memakai wangi-wangian dibadan atau pakaian.
•Memakai pakaian yang dicelup dengan bahan yang wangi.
•Sengaja berburu dan memakan hasil buruan.

Macam-Macam Thawaf
•Thawaf Qudum (selamat datang), yaitu: thawaf yang dilakukan ketika ketika pertama kali sampai ke Mekkah.
•Thawaf Ifadah (ziarah), yaitu: thawaf rukun dalam pelaksanaan ibadah haji.
•Thawaf Tathawwu’ (sunat), yaitu: thawaf sunat yang dilakukan sebagai pengganti shalat sunat tahhiyatul masjid.
•Thawaf wada’ (perpisahan), yaitu: thawaf yang dilakukan ketika hendak meninggalkan Mekkah.

Syarat-Syarat Thawaf
•Suci dari hadasts kecil, hadasts besar dan najis.
•Sempurna tujuh kali putaran.
•Dimulai dari sudut Hajar Asward (sinar hijau) dan berakhir disana pula.
•Ka’bah berada disebelah kiri orang yang thawaf (berputar ke kiri)
•Thawaf dilakukan diluar ka’bah.
•Terus-menerus berjalan.

Syarat-Syarat Sa’i
•Dilakukan setelah thawaf.
•Tujuh kali putaran.(bolak-balik)
•Dimulai di Safa dan berakhir di Marwa.
•Dilakukan ditempatnya –mas’a-yaitu: jalan yang terbentang antara Safa dan Marwah.
Wukuf Di Arafah •Wukuf termasuk Rukun Haji.
•Bermula dari tergelincirnya Matahari sampai terbenam Matahari
Pada tanggal 9 Dzulhijjah.
•Wukuf artinya: Hadir dan berada pada bagian manapun dari Arafah Walau seseorang itu dalam keadaaan tidur atau bangun, berkendaraan atau duduk, berbaringatau berjalan dan juga suci ataupun tidak.


B. PERJALANAN HAJI TAMATTU’

Secara garis besar pelaksanaan ibadah Haji dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu:
Periode Umrah ketika baru datang dari kampong (Negara Asal) dan;
Periode haji yang dimulai sejak tanggal 8hingga 12 atau 13 zulhijjah.

Sehari sebelum berangkat sebaiknya dilakukan sunat sebelum ihram, yaitu: memotong kuku, memendekkan kumis, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan. (sebaiknya ini dilakukan dirumah karena lebih leluasa).

1. IBADAH UMROH

Rangkaian Perjalanan Ibadah Umroh
Lakukan Ibadah-ibadah Sunat sebelum Ihram, yaitu:
•Memotong kuku.
•Memotong beberapa helai kumis/merapihkannya.
•Menyisir/merapihkan rambut dan jenggot.
• Siapkan pakaian Ihram, yaitu rida’ dan izar.
• Mandi dengan meniatkan mandi sunat Ihram (seperti mandi
janabah). Sunat
• Memakai pakaian ihram. Wajib
• Memakai harum-haruman. Sunat
• Berwudlu. Wajib
• Menyisir/merapihkan rambut dan jenggot. Sunat
• Shalat sunat ihram dua rakaat, pada rakaat pertama setelah
Al-Fatihah membaca surat Al-Kafirun dan pada rakaat kedua surat Al-Ikhlas. Sunat
• Melakukan niat Umrah (Ihram) Rukun dengan melafadkan “Labbaikallahumma ‘umratan’ setelah di Miqat (berada didalam bis sesaat akan berangkat menuju Mekkah).
• Mulai berlaku semua larangan Ihram.
• Membaca talbiah sunat dengan suara keras bersemangat (tidak berteriak), yaitu: “Labbaikallaahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, Innal hamdan wan ni’mata laka wal mulka, laa syariika lak”.
• Sesampainya di Makkah bersiaplah untuk thowaf.
• Bila wudlu telah batal, perbaharui kembali.
• Berangkat menuju Masjidil Haram sambil terus bertalbiyah
• Memasuki Masjid melalui pintu Assalam Sunat lalu bacalah do’a memasuki Masjid. Menjaga adab dan tata tertib serta membaca talbiah dengan hati yang khusyu’ penuh tawadhu’.


Rangkaian Perjalanan Ibadah Umroh
• Melihat Ka’bah, baca Do’a yang disunatkan.sunat
• Menuju Hajar Aswad dan menciumnya. Sunat bila tidak kuasa cukup dengan member isyarat/Istilam (lambaian).
• Apabila belum shalat fardhlu, maka selesaikan dahulu shalatnya.
• Memulai Thawaf Rukun yaitu: berdiri (memulainya) di arah sudut hajar Aswad (lampu hijau), mengangkat tangan dan membaca “Bismillahi Allahuakbar”
• Mengapit kain Ihrom dan berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama.sunat bagi laki-laki
• Mengusap rukun yamani dan mencium/istilam kepada hajar aswad pada setiap kali putaran.sunat
• Memperbanyak zikir dan do’a dengan do’a apa saja yang dianggap baik.sunat
• Menuju Maqam Ibrahim sambil membaca, “Wattakhidzu min maqaami Ibrahiima musholla”.sunat
• shalat sunat thawaf dua rakaat.sunat
• Meminum air zam-zam sampai puas dengan memohon kesembuhan dan berbagai kebaikan dunia dan akhirat.sunat
• Berdoa di Multazam, yaitu: antara rukun yamani dan pintu Ka’bah.sunat
• Shalat sunnat 2 rakaat di Hijir Ismail.sunat
• Keluar menuju bukit Shafa sambil membaca,”Innash Shafa wal marwata min sya’a Irillah.
• Nai ke atas bukit, mengahadap kiblat dan membaca do’a yang ma’tsur.sunat
• Turun melakukan Sa’i Rukun sambil berzikir, berdo’a atau membaca talbiah.sunat
• Berlari-lari kecil di antara dua tonggak berwarna hijau berwarna hijau pada setiap lintasan.sunat
• Diteruskan hingga 7 (tujuh) kali lintasan yang akan berakhir di Marwa.Syarat
• Bertahallul Rukun Dengan cara menggunting rambut sekurang-kurangnya 3 (tiga) helai.
• Halal semua yang diharamkan ketika sedang Ihram termasuk hubungan Suami-Isteri.
• Selesai pelaksanaan Ibadah Umrah.
• Kembali ke penginapan, atau shalat fardhlu terlebih dahulu bila sudah dekat waktunya.

Hari-hari menunggu tanggal 8 Dzulhijjah di isi dengan berbagai kegiatan ibadah, seperti:
• Thawaf Tathawu.
• Membaca Al-Quran .
• Shalat Berjamaah.
• Ziarah.


2. IBADAH HAJI

8 Dzulhijjah Pagi-Pagi Di Makkah
•Lakukan berbagai ibadah sunat sebelum Ihram termasuk mandi dan shalat sunat Ihram dua rakaat.
•Persiapan bekal yang diperlukan secukupnya, misalnya: selimut, odol, handuk kecil Dsb.
•Ihram untuk Haji Rukun dengan mengucapkan niat dengan melafadkan “Labbaikallahumma hajjan” setelah berada diatas bus sesaat akan berangkat menuju Mina.
•Berangkat dari penginapan.Maktab menuju Mina dengan membaca talbiah

8 Dzulhijjah Siang Dan Malam Di Mina
•Bermalam di Mina.
•Keputusan pemerintah bahwa dikarenakan situasi dan kondisinya darurat, pada tanggal 8 Dzulhijjah tidak ke Mina tapi langsung berangkat menuju Arofah.
•Banyak berdo’a dan membaca talbiah.Sunat
•Membaca Al-Quran.Sunat
•Shalat berjamaah dengan di qoshor tanpa jama’.Sunat
•Dan ibadah-ibadah sunat lainnya atau tidur/istirahat.

9 Dzulhijjah Pagi-Pagi Di Mina Siap Menuju Arafah
•Berangkat menuju Arafah, dan sampai di tenda kafilah.
•Membaca takbir, tahlil ataupun talbiah.Sunat
•Singgah di Masjid Namirah sampai tergelincir matahari.Sunat
•Memasuki Arafah setelah tergelincir matahari.Sunat
•Mendengarkan khutbah Arafah.Sunat
•Meng-qshar dan jamak tadim sunat shalat zuhur dan ‘ashar.

9 Dzulhijjah Sekitar Pukul 13.30 Di Arafah
•Wukuf di Arafah, Rukun yaitu: hadir dan berada pada bagian manapun dari Arafah.
•Wukuf di batu-batu besar.Sunat
•Menghadap kiblat.Sunat
•Memperbanyak istigfar, zikir dan do’a.Sunat
•Membaca Al-Quran atau talbiah.Sunat

9 Dzulhijjah Sekitar Pukul 18.00 Di Arafah Menjelang Matahari Terbenam
•Bertolak dari Arafah menuju Muzdalifah setelah matahari terbenam.Sunat
•Didalam perjalanan tetap membaca talbiah dan berzikir.Sunat

9 Dzulhijjah Sekitar Pukul 21.00 Di Muzdalifah
•Meng-qashar dan menjamak takhir shalat magrib dengan ‘isya.Sunat
•Bermalam dan wukuf/mabit di Muzdalifah.Wajib
•Memperbanyak dzikir/do’a di Masy’aril Harom.Wajib
•Memungut batu kerikil untuk melontar jumrah ‘Aqabah

10 Dzulhijjah Sekitar Pukul 04.00 Di Mina
•Menuju Mina, melempar jumrah Aqabah dan menyembelih qurban (Dam Tamattu).
•Bertahallul awal.Rukun
•Halal semua larangan ihram kecuali hubungan suami isteri.
•Kembali ke tenda/penginapan untuk mandi dan mengganti baju ihram dengan pakaian biasa.
•Shalat shubuh.

10 Dzulhijjah Sekitar Pukul 06.00 Pada Pagi Hari Raya Idul Adha
•Berangkat menuju Masjidil Haram.
•Mengerjakan Thawaf Ifadah,Rukun disertai sunat thawaf.
•Dilanjutkan dengan Sa’i,Rukun disertai sunat Sa’i.
•Dengan selesainya thawaf dan Sa’i ini, maka halal-lah segala larangan ketika ihram termasuk hubungan suami-isteri. Hal ini disebut Tahallul Akhir atau Tahallul Tsani.
•Menyembelih hewan qurban (Hadyu).Wajib
•Kembali ke Mina untuk bermalam /manit wajib selama hari Tasyrik,
•Sebelum matahari terbenam.

11,12 Dan 13 Dzulhijjah Di Mina
•Melontar Jumrah Ula, Wustha, dan ‘Aabah, masing-masing dengan tujuh kerikil secara berurutan.Wajib
•Membaca takbir “Bismillahi Allaahuakbar” pada setiap lemparan.Sunat
•Berdo’a/Zikir setiap selesai melempar masing-masing Jumrah.Sunat

12 Dan 13 Dzulhijjah Di Mina
•Nafar awal, boleh kembali ke Mekah setelah melempar pada tanggal 12 Dzulhijjah dan harus meningtgalkan Mina sebelum matahari terbenam .
•Nafar Tsani, kembali ke Mekkah setelah melempar pada tanggal 13 Dulhijjah.

14 Dzulhijjah Di (Makkab)
•Bereskan semua barang, bersiap untuk ziarah ke Madinah (Bagi Gelombang II), dan ke Zeddah untuk terus pulang ke tanah air (Bagi GelombangI)
•Ke Masjidil Haram untuk melakukan Thawaf Wada’ (perpisahan).Wajib
•Cukup dengan berjalan biasa.
•Selesai Thowaf Wada harus segera meninggalkan kota Makkah dan tidak boleh ada aktifitas apalagi sampai bermalam/beristirahat.
•Prosesi Ibadah Haji selesai

SELESAI DAN TAMAT
PERJALANAN IBADAH HAJI